Senin, 16 Februari 2015

KISAH ANAK KUCING



Di sebuah hutan hiduplah seekor anak kucing dengan induknya, ntah kenapa si anak kucing tidak puas dengan kehidupannya sebagai anak kucing, dia berhayal kenapa dia bukan anak gajah yang kuat, atau anak singa sang raja hutan dia merasa ibunya adalah binatang yang sangat lemah.
Demikian lah kehidupan si meong nama anak kucing tersebut setiap harinya, setelah sekian lama berpikir anak kucing tersebut akhirnya berencana untuk pergi meninggalkan induknya dan mencari binatang lain yang lebih kuat untuk menjadi ibunya.
Hingga pada suatu hari si meong berangkat kehutan untuk mencari orang yang bisa menjadi ibunya, berjalanlah iya ke arah gunung, cuaca sangat terik siang itu, tapi si meong tidak memperdulikannya, sampai iya merasa cuaca tidak lagi terasa terik padahal hari masih panas, ketika si meong mendongak ke atas dia melihat ada segumpal awan tebal menutupi sinar matahari, sehingga panas sang matahari tertutup oleh awan tersebut.
Melihat hal tersebut si meong tersenyum dia berpikir ini lah yang dia cari, kemudian si meong berkata “ hai awan mau kah kau menjadi ibuku’?, jawab awan ‘ kenapa anak kucing?’, karena kau lebih kuat sahut anak kucing, “kamu mampu menghalangi sinar matahari yang begitu terik, sehingga ku pikir kamu lah yang lebih kuat!.
Tidak anak kucing sahut awan sambil tertawa, aku tidak lebih kuat karena aku kalah dengan angin, meski aku mampu menghalangi sinar matahari tapi aku tidak mampu menahan angin ketika dia menerbangkan tubuhku kemana dia mau, sehingga kupikir anginlah yang lebih kuat.
Mendengar hal tersebut si meong tertunduk sambil berjalan ke arah gunung yang ada didepan sana, tidak berapa lama dia berjalan tibalah dia di bawah pohon, si meong memutuskan untuk beristirahat, ketika dia duduk tiba-tiba lewatlah angin, “hai angin kata si meong maulah kau jadi ibuku”, angin pun berhenti mendengar suara anak kucing.
Sambil mengerutkan keningnya angin berkata “kenapa anak kucing “, karena kamu lebih kuat dari awan kemudian si meong menceritakan pertemuannya dengan awan.
Angin tertawa terbahak-bahak sampai daun-daun berderak “ aku tidak lebih kuat anak kucing, meskipun aku mampu untuk menerbangkan awan kemana aku mau, tapi aku kalah dengan gunung aku tidak mampu menerbangkannya, kupikir gunung lah yang lebih kuat lanjut angin sambil berlalu.
Mendengar ucapan angin, si meong terdiam setelah mengucapkan terima kasih, si meong berjalan lagi ke arah gunung yang sudah mulai tampak di depan.
Sampailah si meong di depan gunung kemudian dia berkata “ haiii gunung mau kah kamu menjadi ibuku...?”, gunung terkejut mendengar teriakan anak kucing yang tiba-tiba saja sudah ada di depannya.
“ kenapa anak kucing “ sahut gunung dengan suara parau, “kata angin kamu lebih kuat, walaupun angin mampu menerbangkan angin kemana dia mau akan tetapi dia kalah dengan engkau gunung, dia tidak mampu menerbangkanmu kata anak kucing.
Gunung terdiam....setelah hening sejenak gunung berkata “tidak anak kucing aku tidak lebih kuat, meski badanku kokoh tapi aku kalah dengan tikus dia mampu menggerogoti badanku” sambil memperlihatkan bagian badannya yang berlobang bekas sarang tikus.
“Ku pikir tikus lah yang lebih kuat, sehingga tikus lah yang pantas menjadi ibumu kata gunung”.
Mendengar perkataan gunung tertunduk lah si meong,harapannya seketika menjadi sirna, karena gunung yang di anggapnya paling kuat ternyata tidak seperti yang dia bayangkan, akhirnya si meong berjalan dengan langkah gontai ke arah hutan kembali, belum lama dia berjalan dia melihat ada se ekor tikus sedang lari terbirit-birit tampaknya sang tikus sedang dikejar sesuatu yang sangat menakutkan, tidak jauh di belakang tikus yang sedang berlari si meong melihat ibunya sedang mengejar sang tikus. Si meong tersentak..dia baru sadar kemudian dia berlari sekencang-kencangnya memeluk ibunya sambil berkata “ ibuuuuuuuuu ternyata ibu lah yang lebih kuat”.
Dari cerita di atas bisa kita ambil kesimpulan “ bahwa allah menciptakan makhluk dimuka bumi sesuai dengan bentuk dan keadaannya, allah maha mengetahui apa-apa yang hambanya tidak mengetahui, jadi janganlah merasa kecewa dengan apa yang di berikan tuhan kepada kita, karena apapun yang kita miliki sekarang, ini lah yang tebaik buat kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar